Langsung ke konten utama

NFP Hanya 12.000! Bagaimana Reaksi The Fed di FOMC November 2024 ?

Sumber: Bloomberg


Data Non-Farm Payrolls (NFP) terbaru menunjukkan hasil mengejutkan: hanya 12.000, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 100.000. Angka ini membuat banyak pihak berspekulasi mengenai arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) dalam pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) pada 6-7 November 2024. Yuk, kita kupas bagaimana data ini bisa memengaruhi keputusan suku bunga The Fed dan apa dampaknya bagi pasar!


Apa Itu NFP dan Mengapa Penting untuk The Fed?

Non-Farm Payrolls atau NFP adalah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang mencakup jumlah pekerja baru, kecuali sektor pertanian. Data ini sering menjadi acuan untuk melihat kesehatan ekonomi AS. Jika NFP tinggi, ekonomi dianggap sedang tumbuh dan lapangan kerja melimpah. Sebaliknya, NFP yang rendah bisa jadi tanda pelemahan ekonomi.

Dengan hasil yang jauh di bawah ekspektasi, angka NFP kali ini mengindikasikan kemungkinan penurunan aktivitas ekonomi. Dalam konteks ini, The Fed perlu mempertimbangkan apakah mereka harus tetap mempertahankan suku bunga tinggi atau mulai menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Rapat FOMC pada 6-7 November 2024 menjadi salah satu pertemuan yang paling ditunggu. Dengan inflasi yang mulai melandai dan pertumbuhan ekonomi yang berpotensi melambat, banyak analis memperkirakan bahwa The Fed mungkin akan mulai melonggarkan kebijakan moneter.

Hasil keputusan suku bunga biasanya diumumkan di akhir rapat FOMC, yang berlangsung selama dua hari. Pengumuman dari FOMC kali ini dijadwalkan pada 7 November 2024.

Dari data CME FedWatch Tool, indikator prediksi pasar terhadap keputusan suku bunga The Fed, menunjukkan bahwa ada proyeksi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan ini. Jika benar terjadi, ini bisa menjadi sinyal positif  bagi pasar saham, karena pemotongan suku bunga umumnya mendukung pertumbuhan investasi dan konsumsi.

Sumber: https://www.cmegroup.com/markets/interest-rates/cme-fedwatch-tool.html

Apabila The Fed benar-benar menurunkan suku bunga dalam FOMC November ini, kemungkinan besar pasar saham akan bereaksi positif. Para investor akan lebih bersemangat untuk berinvestasi dalam saham, khususnya sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti sektor teknologi dan properti. Penurunan suku bunga juga bisa berdampak pada pelemahan dolar AS. Namun, bagi para investor obligasi, perlu diperhatikan bahwa penurunan suku bunga bisa menurunkan yield atau imbal hasil.

Jangan lupa terus ikuti update terbaru dari kami ya! Salam cuan! #tradingamandannyamanbesamaTanyasaham

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Trading: Mengapa Emosi Memainkan Peran Penting

  Halo para pembaca! Apakah Anda pernah merasa seperti Anda memiliki segala pengetahuan tentang pasar keuangan, tetapi tetap saja merasa terjebak dalam siklus kerugian? Nah, itulah yang akan kita bahas dalam artikel ini. Kami akan melihat mengapa psikologi berperan begitu penting dalam dunia trading dan bagaimana emosi dapat menjadi ujung tombak keberhasilan atau kegagalan kita. sumber: Trader my life 1. Navigasi di Lautan Emosi Pasar Keuangan Dalam dunia trading, kita seringkali berlayar di lautan emosi yang tak terduga. Bayangkan Anda sebagai kapten kapal kecil di tengah badai, di mana emosi adalah ombak yang datang dan pergi, memengaruhi setiap langkah Anda. Peran Emosi dalam Mengambil Keputusan Trading Emosi kita memiliki peran utama dalam setiap keputusan trading yang kita buat. Ketika kita melihat grafik harga bergerak naik, euforia mengalir seperti arus kuat, mendorong kita untuk membuka posisi beli. Namun, ketika pasar mulai turun, rasa takut bisa membuat kita terjebak dala...

Menelusuri Langkah-Langkah BI: Kenapa RDG Bank Indonesia Putuskan Menaikkan Suku Bunga

Hai Sobat Tanyasaham! Jumpa lagi dengan kami di blog kami yang selalu siap memberikan update terkini seputar dunia keuangan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas keputusan seru dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar pada 23-24 April 2024. Pasti penasaran dong kenapa BI tiba-tiba memutuskan untuk menaikkan BI-Rate dan suku bunga lainnya? Nah, simak terus yuk! Gambar: kompas.com Jadi begini ceritanya, RDG Bank Indonesia kali ini memutuskan untuk menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25%. Lalu, suku bunga Deposit Facility juga ikut naik sebesar 25 bps menjadi 5,50%, dan suku bunga Lending Facility juga naik 25 bps menjadi 7,00%. Wah, cukup banyak juga ya kenaikannya. Tapi, nggak sembarangan lho keputusan ini diambil. Ada alasan kuat di baliknya. BI melakukan langkah ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah. Kenapa? Karena ada risiko global yang makin memburuk. Nah, gimana sih ceritanya? Jadi gini, belakangan ini ketegangan geopolitik di Timur T...