Langsung ke konten utama

Apa Itu Fraksi Harga Dan Auto Reject Saham

Siapa yang suka beli sembako di pasar??

Bagi yang suka pasti tahu dong kapan pasarnya buka dan tutup, beli di toko mana dan juga barang apa yang akan dibeli. Nah transaksi di pasar modal juga begitu. Tidak jauh beda kok. Dapat dikatakan hampir sama seperti transaksi di pasar tradisional. Pasar modal mulai bisa transaksi pada senin-jumat dimana hari sabtu dan minggu libur bursa serta jika terdapat tanggal merah maka akan libur bursa. Nah transaksi di Bursa Efek Indonesia menggunakan sistem lelang kontinyu yang dimaksud bahwa harga transaksi ditentukan dari penawaran (supply) dan permintaan (demand) dari investor. Informasi penawaran dan pembelian dapat diliat dari tampilan sistem online trading saham yang bernama Bid (permintaan beli) dan offer (penawaran jual). Harga saham yang ditawarkan oleh pasar mempunyai kelipatan nilai tertentu yang sering disebut dengan fraksi harga. Nah di bawah ini adalah aturan fraksi harga saat ini: 

Kelompok Harga
Fraksi Harga
Maksimum Perubahan Harga
< Rp 200,-
Rp 1,-
Rp 10,-
Rp 200,-<Rp 500,-
Rp 2,-
Rp 20,-
Rp 500,-<Rp 2000,-
Rp 5,-
Rp 50,-
Rp 2000,-<Rp5000,-
Rp 10,-
Rp 100,-
≥Rp 5000,-
Rp 25,-
Rp 250,-

Sebagai contoh: 

Jika saham TLKM harga semisal di 3140 maka jika ingin order beli diangka 3130,3120,3110 dst dan jika ingin jual di harga 3140,3150,3160 dst. Apabila ingin membeli di harga 3125 maka sistem akan otomatis menolak demikian juga jual jika ingin antri jaul 3145 maka sistem akan nolak. Langkah yang tepat yaitu order di kelipatan angka 10 maka sistem akan meneruskan langsung ke JATS (Jakarta Automated Trading System).
Source: RTI
 Selain mengenal fraksi harga, kita juga harus mampu mengetahui yang namanya Auto Reject dimana memiliki pengertian sebagai batas pergerakan kenaikan dan penurunan harga saham setiap harinya demi menciptakan perdagangan saham yang wajar di Bursa Efek Indonesia. Untuk saham yang baru go public atau IPO di Bursa Efek Indonesia terdapat pengecualian dimana batas kenaikan atau penurunannya sebesar 2x dari harga acuan yang sudah ditetapkan.
No
Harga Acuan
Auto Reject Atas
Auto Reject Bawah
1
Rp 50,-s.d Rp 200,-
35%
35%
2
>Rp 200,- s.d Rp 5000,-
25%
25%
3
>Rp 5000,-
20%
20%

Seperti contoh di bawah ini adalah pergerakan saham ACST yang sudah naik 34,38% menjadi 172 dimana harga saham ACST masih bergerak di range Rp 50,- s.d Rp 200,-. Hal ini membuat bahwa saham ACST sudah tidak bisa naik lagi di hari perdagangan saat itu atau kenaikan sahamnya sudah mencapai batas maksimum dalam sehari.
Source: RTI
Dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia sering terdengar istilah yaitu ARA dan ARB, apa pengertian dari kata itu? 
Auto Rejcet Atas (ARA): Batas kenaikan maksimum harga saham 
Auto Reject Bawah (ARB): Batas penurunan maksimum harga saham 

Dalam menentukan Harga Acuan yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah atas saham dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia ditentukan sebagai berikut: 

1. Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi Pra-Pembukaan; atau 
2. Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari Bursa sebelumnya (Previous Price) apabila Opening Price tidak terbentuk. 

Komentar

  1. Untuk bid dan offer gamblang penjelasannya,Krn awalnya sy tahunya di barisan pertama aja yg bisa digunakan ternyata smpai seterusnya kebawah contoh 3130,3120,3130 ( bid) begitu untuk ask

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Trading: Mengapa Emosi Memainkan Peran Penting

  Halo para pembaca! Apakah Anda pernah merasa seperti Anda memiliki segala pengetahuan tentang pasar keuangan, tetapi tetap saja merasa terjebak dalam siklus kerugian? Nah, itulah yang akan kita bahas dalam artikel ini. Kami akan melihat mengapa psikologi berperan begitu penting dalam dunia trading dan bagaimana emosi dapat menjadi ujung tombak keberhasilan atau kegagalan kita. sumber: Trader my life 1. Navigasi di Lautan Emosi Pasar Keuangan Dalam dunia trading, kita seringkali berlayar di lautan emosi yang tak terduga. Bayangkan Anda sebagai kapten kapal kecil di tengah badai, di mana emosi adalah ombak yang datang dan pergi, memengaruhi setiap langkah Anda. Peran Emosi dalam Mengambil Keputusan Trading Emosi kita memiliki peran utama dalam setiap keputusan trading yang kita buat. Ketika kita melihat grafik harga bergerak naik, euforia mengalir seperti arus kuat, mendorong kita untuk membuka posisi beli. Namun, ketika pasar mulai turun, rasa takut bisa membuat kita terjebak dala...

NFP Hanya 12.000! Bagaimana Reaksi The Fed di FOMC November 2024 ?

Sumber: Bloomberg Data Non-Farm Payrolls (NFP) terbaru menunjukkan hasil mengejutkan: hanya 12.000, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 100.000. Angka ini membuat banyak pihak berspekulasi mengenai arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) dalam pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) pada 6-7 November 2024. Yuk, kita kupas bagaimana data ini bisa memengaruhi keputusan suku bunga The Fed dan apa dampaknya bagi pasar! Apa Itu NFP dan Mengapa Penting untuk The Fed? Non-Farm Payrolls atau NFP adalah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang mencakup jumlah pekerja baru, kecuali sektor pertanian. Data ini sering menjadi acuan untuk melihat kesehatan ekonomi AS. Jika NFP tinggi, ekonomi dianggap sedang tumbuh dan lapangan kerja melimpah. Sebaliknya, NFP yang rendah bisa jadi tanda pelemahan ekonomi. Dengan hasil yang jauh di bawah ekspektasi, angka NFP kali ini mengindikasikan kemungkinan penurunan aktivitas ekonomi. Dalam konteks ini, The Fed perlu mempertimbangkan apakah merek...

Menelusuri Langkah-Langkah BI: Kenapa RDG Bank Indonesia Putuskan Menaikkan Suku Bunga

Hai Sobat Tanyasaham! Jumpa lagi dengan kami di blog kami yang selalu siap memberikan update terkini seputar dunia keuangan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas keputusan seru dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar pada 23-24 April 2024. Pasti penasaran dong kenapa BI tiba-tiba memutuskan untuk menaikkan BI-Rate dan suku bunga lainnya? Nah, simak terus yuk! Gambar: kompas.com Jadi begini ceritanya, RDG Bank Indonesia kali ini memutuskan untuk menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25%. Lalu, suku bunga Deposit Facility juga ikut naik sebesar 25 bps menjadi 5,50%, dan suku bunga Lending Facility juga naik 25 bps menjadi 7,00%. Wah, cukup banyak juga ya kenaikannya. Tapi, nggak sembarangan lho keputusan ini diambil. Ada alasan kuat di baliknya. BI melakukan langkah ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah. Kenapa? Karena ada risiko global yang makin memburuk. Nah, gimana sih ceritanya? Jadi gini, belakangan ini ketegangan geopolitik di Timur T...