Langsung ke konten utama

Pasar Perdana vs Pasar Sekunder

Sebagai investor di pasar modal Indonesia, kita harus mengetahui mekanisme transaksi pasar modal tergantung dari pasar apa yang sedang berlangsung saat itu. Tahukah Anda bahwa pasar modal Indonesia itu terbagi menjadi 2 jenis pasar lohh. Apa itu? Mari kita simak penjelasan di bawah ini: 
1. Pasar Perdana 
Pernah dengar kata IPO atau Initial Public Offering? 
IPO adalah langkah awal bagi perusahaan yang melakukan kegiatan penawaran saham kepada masyarakat umum dimana tujuannya perusahaan mendapatkan dana segar demi mensukseskan kegiatan usaha yang sedang dijalankan dan kepemilikan yang dulu hanya beberapa investor saja akan berubah menjadi banyak pemilik. Kegiatan IPO diperlukan bantuan dari jasa keuangan lain yang bernama underwriter. Underwriter ini yang bertugas membantu mensukseskan perusahaan yang ingin menjualkan sahamnya kepada investor melalui pasar modal dan tercatat namanya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia. Underwriter adalah perusahaan sekuritas yang memiliki ijin dari OJK untuk melakukan kegiatan penjamin emisi. Tidak semua perusahaan sekuritas atau Anggota Bursa miliki ijin sebagai underwriter. 

2. Pasar Sekunder 
Pasar sekunder merupakan pasar yang terjadi transaksi jual beli saham antar investor. Dimana investor yang sudah mendapatkan saham langsung dari perusahaan (emiten) melakukan penjualan kepada investor lain sehingga akan terjadi transaksi yang berkelanjutan. Saat ini kegiatan jual beli saham menggunakan aplikasi online trading yang dipersiapkan oleh Anggota Bursa atau perusahaan sekuritas tempat dimana investor membukan formulir rekening efek. Bursa Efek Indonesia mempunyai segmen pasar di dalam pasar sekunder, yaitu: 

a. Pasar Reguler 
Pasar regular adalah pasar yang transaksi normal dilakukan oleh investor secara umum dimana transaksi menggunakan aplikasi online trading pada hari transaksi bursa yaitu senin-jumat sesuai jam perdagangan. Penyelesaian dalam transaksi di pasar regular yaitu T+2. Apa itu T+2? 
T+2 adalah penyelesaian transaksi perdagangan saham baik penyerahan dana atau saham yang dilakukan pada hari bursa kedua setelah terjadinya transaksi perdagangan. Sebagai contoh investor A melakukan penjual saham hari senin maka penyelesaian investor untuk mendapatkan dananya yaitu hari rabu. T+2 memiliki manfaat yaitu efisiensi proses penyelesaian transaksi, likuiditas semakin tinggi, penyelerasan dengan bursa dunia, dan menurunkan risiko sistematik yang akan terjadi di pasar modal Indonesia. 

b. Pasar Negosiasi 
Pasar negosiasi berbeda dengan pasar regular yaitu terletak di proses perdagangannya karena di pasar negosiasi terjadi proses tawar menawar hanya antar investor secara pribadi yang berarti tidak banyak pelaku disini. Pasar negosiasi memerlukan jasa pialang yang membantu langsung dalam penyelesaian transaksi. Kegiatan pasar negosiasi biasanya terjadi pada saham yang di bawah Rp 50,- dan terkadang bukan berbentuk satuan lot namun lembar saham. Mengenai jam perdagangan sama seperti dengan pasar regular dan penyelesaian transaksi yaitu t+2. 

c. Pasar Tunai 
Kegiatan transaksi di pasar tunai paling berbeda dengan yang lain karena transaksinya lebih cepat yaitu T+0 dan hanya transaksi di sesi 1 perdagangan. Pasar tunai sering ditransaksikan jika ada kegiatan dari emiten yaitu right issue dimana investor yang ingin melakukan penebusan dan proses jual right dapat dilakukan di sesi 1. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Trading: Mengapa Emosi Memainkan Peran Penting

  Halo para pembaca! Apakah Anda pernah merasa seperti Anda memiliki segala pengetahuan tentang pasar keuangan, tetapi tetap saja merasa terjebak dalam siklus kerugian? Nah, itulah yang akan kita bahas dalam artikel ini. Kami akan melihat mengapa psikologi berperan begitu penting dalam dunia trading dan bagaimana emosi dapat menjadi ujung tombak keberhasilan atau kegagalan kita. sumber: Trader my life 1. Navigasi di Lautan Emosi Pasar Keuangan Dalam dunia trading, kita seringkali berlayar di lautan emosi yang tak terduga. Bayangkan Anda sebagai kapten kapal kecil di tengah badai, di mana emosi adalah ombak yang datang dan pergi, memengaruhi setiap langkah Anda. Peran Emosi dalam Mengambil Keputusan Trading Emosi kita memiliki peran utama dalam setiap keputusan trading yang kita buat. Ketika kita melihat grafik harga bergerak naik, euforia mengalir seperti arus kuat, mendorong kita untuk membuka posisi beli. Namun, ketika pasar mulai turun, rasa takut bisa membuat kita terjebak dala...

NFP Hanya 12.000! Bagaimana Reaksi The Fed di FOMC November 2024 ?

Sumber: Bloomberg Data Non-Farm Payrolls (NFP) terbaru menunjukkan hasil mengejutkan: hanya 12.000, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 100.000. Angka ini membuat banyak pihak berspekulasi mengenai arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) dalam pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) pada 6-7 November 2024. Yuk, kita kupas bagaimana data ini bisa memengaruhi keputusan suku bunga The Fed dan apa dampaknya bagi pasar! Apa Itu NFP dan Mengapa Penting untuk The Fed? Non-Farm Payrolls atau NFP adalah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang mencakup jumlah pekerja baru, kecuali sektor pertanian. Data ini sering menjadi acuan untuk melihat kesehatan ekonomi AS. Jika NFP tinggi, ekonomi dianggap sedang tumbuh dan lapangan kerja melimpah. Sebaliknya, NFP yang rendah bisa jadi tanda pelemahan ekonomi. Dengan hasil yang jauh di bawah ekspektasi, angka NFP kali ini mengindikasikan kemungkinan penurunan aktivitas ekonomi. Dalam konteks ini, The Fed perlu mempertimbangkan apakah merek...

Menelusuri Langkah-Langkah BI: Kenapa RDG Bank Indonesia Putuskan Menaikkan Suku Bunga

Hai Sobat Tanyasaham! Jumpa lagi dengan kami di blog kami yang selalu siap memberikan update terkini seputar dunia keuangan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas keputusan seru dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar pada 23-24 April 2024. Pasti penasaran dong kenapa BI tiba-tiba memutuskan untuk menaikkan BI-Rate dan suku bunga lainnya? Nah, simak terus yuk! Gambar: kompas.com Jadi begini ceritanya, RDG Bank Indonesia kali ini memutuskan untuk menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25%. Lalu, suku bunga Deposit Facility juga ikut naik sebesar 25 bps menjadi 5,50%, dan suku bunga Lending Facility juga naik 25 bps menjadi 7,00%. Wah, cukup banyak juga ya kenaikannya. Tapi, nggak sembarangan lho keputusan ini diambil. Ada alasan kuat di baliknya. BI melakukan langkah ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah. Kenapa? Karena ada risiko global yang makin memburuk. Nah, gimana sih ceritanya? Jadi gini, belakangan ini ketegangan geopolitik di Timur T...