Pasar keuangan Indonesia pada Selasa, 29 Juli 2025, menunjukkan pergerakan beragam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat tipis, sementara nilai tukar Rupiah melanjutkan pelemahan terhadap Dolar AS. Pasar obligasi cenderung stabil.
IHSG mengakhiri perdagangan di level 7.617, naik tipis 0,04%. Penguatan ini didorong oleh aksi beli selektif pada saham-saham unggulan dan sentimen positif dari keberhasilan negosiasi penurunan tarif impor AS untuk produk Indonesia.

Sumber: Tradingview/Tanyasaham.id
Sebaliknya, Rupiah terdepresiasi, dengan kurs JISDOR Bank Indonesia berada di Rp16.399 per Dolar AS, melemah dari Rp16.341 sebelumnya. Pelemahan ini utamanya dipicu oleh ketidakpastian global terkait "jeda" tarif AS-China dan antisipasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) AS.
Di pasar obligasi, yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun terpantau relatif stabil di kisaran 6,45% - 6,55%, dengan investor menunggu kejelasan lebih lanjut dari data inflasi dan keputusan FOMC.
Sentimen pasar hari ini didominasi oleh optimisme terhadap stabilitas ekonomi domestik Indonesia di Kuartal II 2025 dan dampak positif penurunan tarif AS. Namun, kewaspadaan tetap tinggi terhadap dinamika geopolitik global dan arah kebijakan moneter The Fed yang dapat memicu capital outflow.
Komentar
Posting Komentar